Peristiwa unik. Pimpinan negara yang terampas wilayahnya, bertemu bertemu dengan tenang dan intensif dengan pimpinan perampok yang merampas. Itulah pertemuan antara Mahmud Abbas, Presiden Palestina dan PM Israel Ehud Olmert. Keduanya bertemu di Jerussalem Barat. Inilah pertemuan kedua kalinya antara petinggi Palestina dan penjajahnya Israel, dalam satu pekan saja.
Menurut tokoh negosiator Palestina Shaeb Areqat, pertemuan itu dipersiapkan agak mendadak mengingat keduanya harus berkoordinasi terlebih dahulu sebelum berangkat ke Washington pada 20 April mendatang.untuk bertemu Presiden AS George Bush dan petinggi AS lainnya. Kepergian keduanya ke AS, merupakan langkah untuk semakin memantapkan semangat perdamaian Palestina dan perampoknya, Israel, dengan mediator Amerika yang selama ini rajin mensupport aksi pendudukan Israel di Palestina.
Sejumlah sumber Palestina dan Israel menyebutkan bahwa para petingi AS menekan kedua belah pihak untuk segera merumuskan pernyataan solusi final dalam waktu dekat untuk segera melangkah ke meja perundingan sebelum masa kepresidenanBush berakhir pada Januari tahun depan. Abbas dan Olmert bertemu di Jerussalem setelah beberapa waktu sebelumnya Israel melakukan serangan besar ke wilayah Ghaza hingga menewaskan sedikitnya sepuluh orang dan melukai ratusan lainnya.
Sementara itu, Hamas menolak anggapan bahwa pihaknya sengaja menyengsarakan rakyat Palestina di Ghaza, untuk memperburuk imej penjajah Israel. Hamas menegaskan bahwa Israel lah yang selama ini ingin menutup-nutupi hasil kekejamannya dengan melakukan isolasi total atas rakyat Palestina di Ghaza. (na-str/aljzr)