Secara bersamaan, masing-masing pihak antara Presiden Palestina, Mahmud Abbas dan PM Palestina, Ismail Haniyah menyatakan kesepakatan baru untuk menghentikan konflik internal antara Fatah dan Hamas di Ghaza. Ismail Haniyah dalam konferensi persnya bersama sekjen OKI Akmaludin Ihsan Oglo (19/12) membuat statemen baru untuk menyetop konflik dan cooling down menyeluruh.
“Fajar besok pagi kondisi akan lebih baik, lebih indah, dan lebih tenang,” kata Haniyah bersama Oglo yang sedang dalam kunjungan ke Ramallah dan Ghaza untuk mendukung kesepakatan baru tersebut.
Beberapa jam sebelumnya, Abu Mazin dalam konferensi persnya di Ramallah juga melakukan hal yang sama. Ia menyatakan sepakat untuk memberlakukan masa tenang menyeluruh yang dimulai sejak malam tadi. Abu Mazin berharap ada kesepakatan yang lebih menyeluruh antara Fatah dan Hamas untuk menghentikan kontak senjata di Ghaza. Kesepakatan baru itu, tambahnya dimulai pada jam 9 malam, segera setelah konfrensi pers itu dilakukan.
Ismail Haniyah dalam kesempatan itu menyampaikan seruan kepada seluruh elemen perjuangan Palestina, termasuk para pemuda organisasi Fatah, untuk mengutamakan kesatuan nasional Palestina. Karenanya, ia meminta seluruh pihak untuk menghindari tampil di muka umum dengan senjata dan merujuk pada proses dialog.
Haniyah menegaskan ia akan lebih mengutamakan pilihan pada pembentukan pemerintah koalisi nasional yang berdiri di atas kesepakatan nasional. “Seruan percepatan pemilu yang disampaikan Abu Mazin akan menjadikan Palestina sepuluh tahun mundur ke belakang,” katanya.
Ia menambahkan, “Saya meminta dengan sangat kepada semua pihak untuk lebih mengutamakan kesatuan nasional dan bekerja keras untuk menenangkan situasi dan kondisi di Palestina, serta tidak menghakimi dengan senjata.”
Perkembangan lain, Menteri Dalam Negeri Palestina Said Shayam mengatakan telah terjadi kesepakatan antara dirinya dan sejumlah pimpinan aparat keamanan Palestina, untuk tidak beroparasi di jalan jalan Ghaza. “Mereka sepakat untuk menarik mundur aparat bersenjata dari jalan-jalan dan menuntaskan semua demonstrasi bersenjata.” (na-str/iol)