Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan ia akan meminta Presiden AS George W. Bush untuk memerintahkan sekutunya Israel agar menghentikan perluasan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina di Tepi Barat, saat kunjungan Bush ke Timur Tengah pekan ini.
"Saya berharap Bush memerintahkan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman dan… Sekali lagi memberikan jaminan bahwa pendudukan Israel yang dilakukan sejak tahun 1967 akan berakhir, " kata Abbas di sela-sela acara dengan komunitas Kristen Ortodoks di Bethlehem, Senin (7/1).
Bush rencananya akan melakukan kunjungan ke Israel pekan ini, untuk menindaklanjuti upaya perdamaian Israel-Palestina setelah digelar pertemuan Annapolis di Maryland, AS tahun 2006 lalu. Meskipun setelah pertemuan itu, rejim Zionis Israel makin mengintensifkan serangannya ke wilayah Palestina yang menelan korban puluhan warga Palestina.
Masih pada Senin kemarin, Menlu Israel Tzipi Livni dan mantan perdana menteri Palestina Ahmad Qurei, bertemu di Yerusalem. Pertemuan itu akan dilanjutkan hari ini, membicarakan masalah "nasib Yerusalem" dan isu-isu penting lainnya seperti masalah pengungsi dan perbatasan, yang akan menjadi agenda pembahasan dalam proses perdamaian.
Dari pertemuan itu, keduanya berharap bisa segera mengumumkan status final dari agenda-agenda yang akan dibahas dalam negosiasi-negosiasi baru. Terkait Yerusalem, PM Israel Ehud Olmert menyatakan bahwa pihaknya siap membagi wilayah Yerusalem dengan Palestina. Pernyataan Olmert ini nampaknya mendapat dukungan dari Abbas yang mengatakan bahwa Palestina harus berdiri berdampingan dengan Israel.
"Yerusalem menjadi ibukota bagi dua negara, Yerusalem Timur untuk Palestina dan Yerusalem Barat untuk Israel, " tukas Abbas. (ln/aljz)