Abbas, Faksi Fatah Palestina akan mengajukan referendum atas sebuah kesepakatan yang dicapai dalam perundingan yang dimediasikan AS dengan Israel untuk penyelesaian konflik.
Di tengah ketidakpastian komitmen antar pihak untuk memulai pembicaraan awal di Washington pekan depan, Mahmoud Abbas mengatakan: “Setiap kesepakatan yang dicapai dengan Israel akan dibawa ke referendum.”
Pada hari Minggu Benyamin Netanyahu mengatakan kepada kabinet Israel bahwa kesepakatan apapun rakyat Israel akan dilibatkan untuk pengesahannya, “Saya tidak berpikir bahwa keputusan tersebut dapat dibuat, jika memang kesepakatan itu dapat dicapai, dengan melalaui proses ini atau adanya koalisi, melainkan rakyat harus terlibat untuk mengambil keputusan,” kata perdana menteri Israel.
Israel tidak pernah mengadakan referendum sejak 65 tahun lalu dan langkah tersebut akan membutuhkan undang-undang.
Jajak pendapat menunjukkan adanya dukungan mayoritas di kedua negara , namun rincian kesepakatan apapun akan sangat penting dalam menentukan hasil. Perjanjian kesepakatan palestina dan Israel tersebut akan dapat dipastikan akan ada perlawanan dan penolakan dari pihak Hamas di Gaza.
Abbas juga mengatakan: “Amerika Serikat sangat serius dalam merumuskan solusi untuk masalah Palestina, dengan sebuah negara Palestina berdasarkan garis batas 1967 , dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. ”
Dia menambahkan: “Kami ingin mencapai solusi dua negara … tapi sekarang kita belum mencapai apa-apa.”
Orang-orang Palestina mewaspadai pembicaraan pendahuluan dengan Israel tanpa jaminan AS, John Kerry, bahwa perbatasan yang disepakati pada tahun 1967 akan menjadi dasar perundingan teritorial.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu malam, juru bicara Abbas, Nabil Adu Rudeineh, mengatakan diskusi masih berlanjut. Abbas telah setuju untuk mengirim delegasi ke Washington untuk terus mengemis untuk negosiasi, ia menambahkan.
Sebuah sumber Palestina pada hari Minggu mengatakan bahwa Kerry telah menulis surat untuk memberikan jaminan AS bahwa dasar dari pembicaraan teritorial adalah perbatasan pra-1967, tapi tidak jelas apakah surat itu telah disampaikan.
“Jika kita telah mendefinisikan dengan baik kerangka acuan dan kerangka waktu yang jelas – maka akhir tahun ini – kita akan masuk ke perundingan,” kata sumber itu.
Pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel – termasuk bagian dari perjanjian pra-perundingan – seperti yang dilaporkan di media Israel. Delapan puluh dua tahanan akan dibebaskan dalam empat tahap.
Orang-orang Palestina sudah lama menuntut pembebasan 103 tahanan yang telah di penjara sejak sebelum kesepakatan Oslo ditandatangani , yaitu sekitar hampir 20 tahun yang lalu. (Guardian/Dz)