Dalam laporannya hari Senin kemarin (16/7), surat kabar Daily Mail menyatakan adanya sebuah sekolah Katolik di kota Birmingham, Inggris, 90 persen muridnya muslim.
Sekolah Dasar Katolik Rosary tersebut telah dibangun pada 1930 secara kolektif oleh para keluarga keturunan Irlandia yang menetap di kota itu. Sekolah ini awalnya ditujukan sebagai sarana pendidikan buat anak-anak mereka, lengkap dengan gereja dan sekolah menengah pertama. Namun selama delapan dekade berjalan, justru murid muslim yang berjumlah paling banyak di sekolah itu. Mereka kebanyakan warga Muslim keturunan Pakistan.
Sebagian besar siswa muslim di SD Rosary tinggal di dalam lingkungan dengan tradisi Islam yang melekat kuat. Bahkan beberapa ayah mereka adalah imam masjid dan tinggal tidak jauh dari masjid. Tetapi uniknya, setiap pagi (seperti kebiasaan sekolah Katolik pada umumnya) seluruh murid baik Muslim maupun Katolik tetap harus berkumpul dan berdoa bersama di hadapan patung Bunda Maria dan Yesus.
Saat ini hanya sekitar 40 murid dari 400 anak menganut Katolik. Ternyata hal itu tidak hanya terjadi di institusi pendidikan itu. Beberapa sekolah Katolik lain di Kota Midlands dan North West, Inggris, pun kondisinya hampir serupa, yakni siswa muslim lebih mendominasi.
Pastor yang juga anggota Dewan Kota Birmingham, Bernard Kelly, mengakui saat ini lingkungan tempat tinggalnya sudah banyak dihuni oleh pendatang muslim yang taat. “Malah orang tua mereka senang dan tidak keberatan anak-anak mereka belajar di sekolah Katolik ini,” kata Bernard. Dia mengatakan anak-anak itu juga mendengarkan pelajaran rohani Katolik, tapi tidak terpengaruh dengan hal itu.
SD Rosary dianggap membuat kemajuan besar lantaran menjadi pelopor pembauran di dalam lingkungan beragam latar belakang agama dan budaya. Mereka juga banyak membantu mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak pendatang itu.
Meski kebanyakan siswanya muslim, para pengajar dan staf sekolah SD Rosary berlaku adil. Selain menerapkan kurikulum Katolik, mereka juga membolehkan para murid muslim libur pada hari raya dan beribadah sesuai ketentuan. Namun tetap saja dalam pandangan aqidah Islam yang benar, anak-anak Muslim “diwajibkan” untuk berdoa bersama di hadapan patung Bunda Maria dan Yesus, merupakan penyimpangan aqidah yang nyata.(fq/dm)