7 Ledakan di Mumbai, India Tewaskan Lebih dari 160 Orang

Lebih dari 160 orang dipekirakan tewas dalam tujuh peristiwa ledakan yang menghancurkan gerbong-gerbong kereta di jalur lalu lintas kereta di Mumbai, wilayah yang menjadi pusat bisnis di India.

Inspektur Polisi Ashok Jadhav menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 163 orang dan 460 orang lainnya luka-luka dalam rangkaian ledakan yang terjadi pada Selasa (11/7).

Rangkaian ledakan itu menghancurkan gerbong kereta dan stasiun kereta di Matunga, Khar, Santa Cruz, Jogeshwani, Borivali dan Bhayendar, semuanya di wilayah Mumbai, pada saat jam sibuk.

"Ledakan-ledakan itu terjadi saat gerbong kereta dalam kondisi penuh," kata DK Shankaran, kepala wilayah Maharashtra.

Pihak kepolisian mengungkapkan, rangkaian ledakan yang terjadi merupakan ‘serangan’ yang terkordinasi dan ledakan-ledakan tersebut disebabkan oleh bom.

Akibat insiden ledakan tersebut, semua jadwal kereta dibatalkan dan pihak perusahaan kereta api meminta masyarakat untuk sementara waktu menghindari stasiun-stasiun kereta di Mumbai.

Hujan deras yang terjadi hari Selasa kemarin menghambat jalannya upaya evakuasi korban yang berlangsung hingga tengah malam.

PM India Manmohan Singh menyebut peristiwa ledakan di tujuh tempat itu sebagai ‘serangan yang memalukan’ dan meminta warganya untuk tetap tenang. Pemerintah India mengumumkan pemberian kompensasi sebesar 100.000 rupee atau sekitar 2.222 dollar untuk korban yang tewas dan 50.000 rupee bagi korban yang luka-luka.

"Ini adalah hari yang menyedihkan. Aparat keamanan akan diposisikan dalam kondisi waspada," kata Menteri Dalam Negeri India, VK Duggal pada para wartawan sebelum melakukan pertemuan dengan perdana menteri.

Kota Mumbai sering menjadi target ledakan bom dalam beberapa tahun belakangan ini. Pada tahun 1993, lebih dari 250 orang tewas dalam sebuah ledakan besar yang oleh aparat berwenang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal

"Kami telah mengerahkan semua pasukan yang melakukan pemeriksaan di semua tempat seperti bis-bis, halte, stasiun kereta api dan tempat-tempat keagamaan," ujar Anil Shukla, deputi komisaris polisi India Selatan seperti dikutip Reuters. (ln/aljz)