Harian New York Times menyebutkan, sekitar 50 orang warga Amerika yang merupakan keluarga korban sejumlah peledakan di Israel, mengadukan permasalahannya di hadapan pengadilan Brooklyn. Mereka menuntut sejumlah bank internasional mengganti uang jutaan dolar atas terjadinya peledakan, lantaran tiga bank dunia menjadi penyalur bantuan dana untuk Hamas.
Bank yang dituding membiayai perjuangan Hamas itu adalah Bank Arab, Natwest dan Credit Lyonnais. Bank-bank tersebut dituduh membiayai perjuangan Hamas yang bertanggung jawab terhadap sejumlah peledakan di Israel hingga menewaskan keluarga mereka. Disebutkan, sejumlah keluarga mereka tengah melakukan wisata ke Israel saat terjadinya aksi peledakan tersebut.
New York Times juga menyebutkan bahwa tuntutan hukum atas bank internasional dengan cara seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Tapi anehnya, salah seorang hakim mengaku setuju tuntutan terhadap Bank Arab, tapi tidak setuju untuk memberi hukuman terhadap dua bank yang lainnya. Sementara Bank Arab mengatakan, peran yang mereka lakukan sebatas transfer elektronik yang rutin dilakukan ke sejumlah cabang-cabangnya di Palestina. Sebagaimana mereka lakukan di berbagai cabang di dunia.
Tuntutan ini disampaikan di tengah meningkatnya tekanan dunia Barat terhadap pemerintahan Palestina pimpinan Hamas, untuk melucuti senjata, menyudahi perlawanan dan mengakui Israel sang penjajah. Sementara Hamas telah berulangkali menegaskan tidak akan menghentikan perlawanan dan tidak akan mengakui Israel. Khalid Misy’al, pimpinan Hamas mengatakan, tidak logis jika negara terjajah diminta untuk melucuti senjata dan mengakui penjajah negaranya. (na-str/pic)