Lebih dari 5.000 Muslim Thailand yang akan berangkat haji terlantar di bandara, akibat krisis politik antara pemerintah Negara Gajah Putih itu dengan para pendukung Aliansi Rakyat Pro Demokrasi (PDA). Aliansi ini dalam aksi anti-pemerintah menduduki bandara sehingga aktivitas di bandara lumpuh. Mereka meminta Perdana Menteri Somchai Wongsawat turun dari jabatannya karena ia dianggap bagian dari PM Thailand yang ditumbangkan, Thaksin Shinawatra yang melakukan korupsi.
Akibat aksi massa menduduki bandara, ratusan penerbangan dibatalkan, menyebabkan ratusan penumpang terlantar dan tertundanya pengiriman kargo bernilai ratusan juta dollar.
Para pemuka Muslim di Thailand menyerukan pemerintah dan kelompok oposisi agar memberikan kesempatan bagi para jamaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi. "Saya meminta PDA memahami kebutuhan spiritual Muslim Thailand. Kami tidak mau memihak pemerintah atau PDA. Kami ingin bersikap netral dan diatas itu semua, kami cinta raja (Thailand) kami," tandas Pridi Chueapgudee, seorang penasehat komunitas Muslim di Chularatchamontri.
Ia mengatakan, akan mengirimkan surat pada PM Wongsawat, Kepala Angkatan Bersenjata Anupong Paojinda dan pada pimpinan PAD. Karena hari Senin lusa, adalah batas hari terakhir mereka harus sudah tiba di Saudi.
Sementara para perwakilan dari biro pemberangkatan haji menyerahkan surat pada manajer agen penjualan tiket Thai Airways International di Hat Yai, agar bisa menyedikan pesawat carteran untuk mengganti pesawat reguler yang ditunda penerbangannya selama aski demo menduduki bandara massa DPA. (ln/iol)