Bentrokan lanjutan antara pendukung dan penentang Presiden Mesir Mohamed Morsi, menewaskan sedikitnya empat orang pada hari Senin, sementara pemimpin sementara Adli Mansour menyerukan rekonsiliasi antara semua pihak di Mesir dan awal baru untuk masa depan negara.
“Di Tahrir Square di Kairo, satu tewas dan 26 terluka dalam bentrokan,” kata Mohamed Sultan, kepala Otoritas Ambulans Mesir
Para pengunjuk rasa dari kedua belah pihak saling melemparkan batu dan ketapel, sementara tembakan juga terdengar di daerah tersebut, menurut Kantor berita resmi MENA.
Pasukan keamanan telah dikerahkan beserta beberapa kendaraan lapis baja, tetapi mereka lebih menjaga kedutaan AS dari mencegah demonstran pro-Morsi . Mereka juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Di Qalyubiya dekat Kairo, dua orang tewas dan empat lainnya terluka dalam bentrokan setelah loyalis Morsi memblokir jalan utama di sana, kata kepala keamanan Qalyubiya , Mahmoud Yousri.
Yousri mengatakan ada pria lain di Qalyubiya ditabrak kereta api saat melarikan diri dari bentrokan berdarah dan menderita patah tulang serius, dan dilaporkan ia meninggal kemudian di rumah sakit.
Di Damietta, setidaknya empat orang terluka dalam bentrokan antara faksi yang bertikai ketika para pendukung Morsi yang berusaha untuk menempati Tahrir square dan melumpuhkan lalu lintas dengan membakar ban.
Juga pada hari itu, ratusan perempuan melakukan pawai di Delta di kota Mahalla el-el-Koubra di Gharbiya untuk mendukung roadmap militer untuk periode transisi. (Xinhua/KH)