Empat ribu ton amunisi tua meledak di sebuah situs militer di Rusia tengah pada Selasa kemarin (9/10), menimbulkan gumpalan asap putih ke angkasa dan membuat penduduk setempat panik melarikan diri menyelamatkan diri mereka.
Situs militer Donguz 30 kilometer (18 mil) selatan kota Orenburg di wilayah pegunungan Ural terbakar setelah amunisi tua yang ada di sana tiba-tiba meledak, kementerian pertahanan dan darurat Rusia mengatakan.
Sebanyak 4.000 ton amunisi tua termasuk 400 ton bom udara dan lebih dari 1.300 ton mortir meledak, juru bicara kepala direktorat investigasi militer, Yevgeniya Maltseva, mengatakan kepada AFP.
Kementerian pertahanan dan pemerintah daerah setempat mengatakan tidak ada personil militer atau warga setempat yang terluka.
Tayangan televisi pemerintah menunjukkan kumpulan asap putih naik ke angkasa di wilayah itu.
Saksi mata dari desa-desa terdekat menggambarkan suasana kekacauan yang terjadi sewaktu ledakan terjadi.
“Pertama terjadi ledakan pertama. Kami semua ketakutan.. Kami berlari keluar rumah. Kemudian diikuti ledakan kedua, kemudian yang ketiga. Ledakan itu sangat mengerikan,” kata seorang warga Yelena Churikova dalam wawancaranya di televisi.
Militer Rusia sendiri memiliki cadangan besar amunisi usang yang penyimpanannya sangat buruk dan sering meledak, menyebabkan korban dan kematian.
Juli lalu, lebih dari 20.000 orang harus diungsikan dan puluhan lainnya mengalami luka-luka ketika sebuah kebakaran di sebuah depot amunisi di wilayah Volga Udmurtia memicu serangkaian ledakan.(fq/afp)