Tiga ledakan bom mujahidin Irak , meledak di wilayah terpisah sekitar Baghdad , menewaskan sedikitnya 34 warga syiah dan melukai lebih dari 50 orang pada hari Sabtu, para pejabat keamanan dan medis mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Ledakan pertama terjadi di lingkungan Syiah ‘New Baghdad’ dan yang kedua ditargetkan di daerah pasar Sharqa .
Dalam serangan pertama, seorang pembom jihad meledakkan sabuk peledaknya di dalam sebuah restoran di kawasan Syiah Baghdad New, menyebabkan 22 tewas.
Dalam serangan kedua, dua bom merobek pasar Sharqa yang ramai, menewaskan 10 orang.
Dalam serangan ketiga,, bom menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya di wilayah Syiah di lingkungan Dura Baghdad, kata polisi kepada Reuters.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Brigadir Jenderal Saad Maan mengatakan ia tidak percaya 3 ledakan itu terkait dengan keputusan pemerintahan Baghdad untuk mencabut aturan jam malam.
Pemerintah Irak mengumumkan pada hari Kamis bahwa jam malam yang sudah berusia satu dekade di ibukota akan berakhir pada hari Sabtu di tengah malam dan empat wilayah akan “demiliterisasi.”
Pencabutan jam malam merupakan bagian dari kampanye untuk menormalkan kehidupan di ibukota akibat perang yang berkepanjangan . Beberapa bentuk jam malam telah dilakukan sejak invasi AS ketika menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003, praktis menghambat gerakan komersial dan sipil. (Arby/Dz)