3 Pertanyaan Untuk Blair


Tony Blair, mantan perdana menteri Inggris, segera akan menghadapi pengadilan sehubungan komentar dan keputusannya pada perang Iraq, hari ini, Jumat (29/1). Bagi publik Inggris, hal ini sudah ditunggu-tunggu sejak lama disebabkan keputusan Blair itu telah “menumbalkan” matinya 179 tentara Inggris dan menuai banyak protes di negerinya sendiri.

"Ini adalah hari penting bagi dia [Blair], bagi publik Inggris dan otoritas moral di dunia," ujar Anthony Seldon, seorang komentator politik dan penulis dalam biografi Blair. "Ini adalah hari yang sangat besar karena mempertaruhakn reputasinya."

Keputusan Blair terlibat dalam perang pada tahun 2003, dan melibatkan 45.000 tentara Inggris dalam invasi pimpinan Amerika ke Irak, memicu protes besar di Inggris. Namun kemudian yang memberatkan dirinya adalah karena pengakuannya bahwa jika tidak ada senjata pemusnah massal sekalipun, ia akan tetap menyerang Iraq. Selain itu, ternyata apa yang disebutkannya pun tidak terbukti.

Tujuh tahun setelah invasi, masalah masih membelah Inggris. Untuk Blair, sidang ini dapat mempengaruhi bagaimana sejarah melihat kariernya. Hal ini juga diyakini akan membuat Partai Buruh, partai politik dimana Blair bernaung, akan meraih peluang kecil dalam mendulang suara dalam pemilu selanjutnya.

Pada intinya ada tiga pertanyaan yang akan diajukan kepada Blair. Pertama: alasan apa yang diajukan oleh Blair untuk terlibat dalam perang Iraq. Kedua: apa poin yang diajukan Blair tentang pergantian rejim Saddam Hussein di Iraq . Ketiga: apakah perang Iraq merupakan sesuatu yang legal.

Bagaimana Mr Blair? (sa/bbc/aljazeera)