Dua puluh empat personil dari pasukan keamanan Mesir menderita luka ketika mencoba untuk melindungi kedutaan AS pada saat bentrokan berlanjut dengan pengunjuk rasa, sumber Menteri Dalam Negeri mengatakan kepada Kantor Berita Timur Tengah (MENA), Kamis kemarin (13/9).
Dua puluh tiga pengunjuk rasa juga telah ditangkap, tambah sumber tersebut.
Pasukan Mesir yang ditugaskan untuk meningkatkan keamanan sekitar kedutaan besar AS di pusat kota Kairo melakukan tindakan dengan membangun pagar kawat di sekitar kompleks, di mulai Rabu malamlalu . Pengunjuk rasa yang marah atas tindakan ini, melakukan aksi melemparkan batu dan bom molotov sehingga menyebabkan petugas keamanan mengalami luka-luka.
Pengunjuk rasa menyerang dua kendaraan polisi dengan membakarnya, menyebabkan polisi merespon dengan memaksa pengunjuk rasa untuk membubarkan diri. Api berhasil dengan cepat dipadamkan.
Bentrokan di kedutaan besar AS di Kairo meletus sejak Rabu malam lalu, pada saat sekitar 200 pengunjuk rasa dan Pasukan Keamanan Tengah (CFS) mulai saling melemparkan batu.
Para pengunjuk rasa sudah berkumpul di markas kedutaan AS sejak Selasa, menjawab seruan untuk melakukan aksi protes terhadap sebuah film anti-Islam yang dilaporkan diproduksi oleh sutradara yang berbasis di California bernama Sam Bacile dan konon didukung oleh warga kristen Koptik yang ada di AS.
Pada hari Selasa lalu, para demonstran juga menurunkan bendera Amerika dari tembok kedutaan AS dan menggantinya dengan bendera Tauhid.(fq/alahram)