Setidaknya 17 orang dinyatakan tewas dalam konflik yang melibatkan penduduk lokal dan warga Muslim di Negara bagian Assam, India. Konflik tersebut juga menyebabkan banyak warga melarikan diri dan memilih hidup di pengungsian.
“17 orang dilaporkan tewas dalam insiden itu. Sementara banyak orang memilih meninggalkan rumah mereka karena tidak aman dan mereka kini hidup di pengungsian,” ujar salah seorang petugas polisi senior India, seperti dikutip Reuters, Senin kemarin (23/7).
Pemicu bentrokan itu sendiri kabarnya terjadi ketika seorang pria yang tidak dikenal menewaskan empat pemuda di Negara bagian Bodo yang didominasi etnis Kokrajhar. Sebagai balasan warga Bodo yang bersenjata menyerang warga Muslim yang mereka tuding berada dibalik pembunuhan tersebut.
“Sekelompok orang tidak dikenal tiba-tiba saja membakar sejumlah rumah, sekolah dan kendaraan. Mereka juga melepas tembakan secara brutal ke daerah padat penduduk,” tutur pihak kepolisian.
Sementara itu salah seorang pegawai pemerintahan senior di Distrik Kokrajhar Donald Gilfellon mengatakan, terdapat sekira 50 ribu warga yang mengungsi di 37 kamp pengungsian yang telah disediakan. Gilfellon menambahkan, kamp pengungsian akan dibuka lebih banyak lagi jika memang dibutuhkan.
Dalam beberapa tahun terakhir sentimen anti-imigran dan anti-Muslim terhadap warga Bangladesh dan warga Hindu maupun beberapa etnis Kristen yang menempati kawasan itu pun dikabarkan terus meningkat.(fq/reu)