Mantan penguasa Irak, Saddam Hussein diangkut ke ruma sakit setelah 16 hari mogok makan. Oleh sebab itu, Saddam tidak bisa hadir dalam persidangannya yang dijadwalkan berlangsung Senin (24/7), hari ini.
“Saddam Hussein dibawa ke rumah sakit karena aksi mogok makannya. Laporan medis memastikan bahwa ia tidak bisa hadir di persidangan, karena kondisinya butuh perhatian medis,” kata Jaafar al-Musawi, jaksa penuntut dalam kasus tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Saddam, Minggu (23/4).
Sementara itu, ketua tim kuasa hukum Saddam menuding militer AS sudah memberi makan Saddam dengan paksa untuk mengakhiri aksi mogok makannya.
“Militer AS memaksa presiden makan untuk mengakhiri keinginan dan menghentikan aksi mogok makannya sebagai bentuk protes terhadap pengadilan dan ketidaklegalitasannya,” kata Khalil Dulaimi seperti dikutip Reuters.
Juru bicara militer AS menolak tuduhan itu dan mengatakan bahwa Saddam diberi makan atas kemauannya sendiri lewat selang infus. Jubir itu juga mengatakan bahwa kondisi Saddam juga tidak terlalu mengkhawatirkan.
Dalam persoalan lain, tim kuasa hukum Saddam, mengancam akan memboikot jalannya pengadilan jika pihak pengadilan menolak tuntutan mereka agar digelar persidangan yang adil.
Khalil Dulaimi mengatakan,” Setelah semua tuntutan legal kami yang meminta digelarnya persidangan yang fair ditolak, tim kuasa hukum memutuskan untuk melanjutkan aksi boikot dengan tidak menghadiri jadwal persidangan.”
Saddam Hussein, mantan orang nomor satu di Irak itu, menyatakan akan terus melakukan aksi mogok makan, sampai pengadilan memenuhi semua tuntutannya.
Dulaimi mengungkapkan, sejumlah tuntutan Saddam antara lain meminta perlindungan yang lebih baik bagi tim kuasa hukumnya, setelah salah satu anggota tim kuasa hukum Saddam tewas dibunuh di Baghdad dan kelonggaran terhadap semua prosedur persidangan. (ln/aljz)