Kemitraan antara Dunia Islam dan Asia Timur dapat menjadi salah satu model kerja sama produktif antarperadaban dan menjadi kekuatan dunia baru. Demikian dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam pidatonya pada Dialog Dunia Islam-Jepang yang berlangsung 24-26 Maret 2008, di Riyadh.
"Baik Dunia Islam maupun Jepang atau Asia Timur masing-masing memiliki kekuatan atau kelebihan yang jika digabung akan menjadi kekuatan dunia yang dahsyat. Tak dapat diingkari bahwa Dunia Islam memiliki sumber daya manusia, alam dan nilai yang potensial untuk kemajuan peradaban, "ujarnya.
Apalagi, lanjut Din, Jepang merupakan negara yang maju dalam bidang iptek dan ekonomi, bagian dari Asia Timur yang sedang mengalami kebangkitan.
"Koalisi Dunia Islam dan Asia Timur akan menjadi kekuatan dunia baru, yang dapat berfungsi sebagai prime mover peradaban dunia baru, " tandasnya.
Namun, Ia menjelaskan bahwa koalisi Dunia Islam-Asia Timur tidak dimaksudkan menjadi penantang Barat tapi sebagai manifestasi dunia yang multipolar.
"Karena pilihan terbaik untuk masa depan adalah menciptakan multipolarisme, daripada bipolarisme seperti pada era Perang Dingin atau unipolarisme dengan adikuasa tunggal AS seperti saatini, " imbuh Din.
Untuk itu, Ia berharap, kedua agama di Dunia Islam dan Asia Timur, yaitu Islam dan Budhisme atau Konfusianisme, dapat berperan mendorong kemajuan peradaban dengan menampilkan nilai-nilai etika yang progresif seperti kerja keras, penghargaan waktu, kedisiplinan, dan daya saing. (novel)