13 Tokoh Islam Bulgaria Disidang atas Tuduhan Terkait Al-Qaidah

Sebuah pengadilan dilakukan terhadap 13 tokoh agama Islam Bulgaria, yang mencakup beberapa warga Turki, dan dituduh terlibat dalam kelompok radikal Islam berlangsung di pengadilan di kota selatan Pazardzhik.

12 laki-laki dan satu perempuan, imam, mufti ulama dan guru, telah didakwa atas tuduhan mendirikan sebuah cabang lokal dari kelompok Al-Waqf Al Islami di daerah selatan Smolyan, Blagoevgrad dan Pazardzhik, lapor Agence France-Presse. Organisasi ini dituduh memiliki hubungan dengan al-Qaidah.

13 orang tersebut didakwa mengkampanyekan ideologi anti-demokrasi radikal berdasarkan ajaran Salafi selama shalat di masjid, khotbah, ceramah dan pertemuan di kafe antara Maret 2008 hingga Oktober 2010 serta berusaha untuk memaksakan berdirinya khilafah. Semua terdakwa telah mengaku tidak bersalah dan beberapa saksi sejauh ini menolak untuk mengkonfirmasi kesaksian awal mereka.

“Kami ingin menghindari konflik,” kata wakil kepala mufti Bulgaria Birali Birali, yang hadir di persidangan,. Seorang saksi kunci, yang pernah bekerja untuk yayasan Al-Waqf Al Islami juga menolak kesaksiannya pada 29 Oktober lalu.

Muafak al-Assad, seorang warga Suriah yang pernah belajar di Bulgaria, juga mengatakan ia ditekan oleh agen-agen keamanan negara untuk menolak seorang penerjemah dan tidak muncul di pengadilan sama sekali.

Sekitar 300 nasionalis, sementara itu, berdemo di pengadilan mengibarkan sambil bendera Bulgaria dan poster yang bertuliskan “Bulgaria adalah negara sekuler”. Kebanyakan pakar memperingatkan bahwa risiko persidangan bisa meningkatkan ketegangan antara mayoritas Kristen Bulgaria dan minoritas Muslim.(fq/afp)