100 ribu pelari akan berpartisipasi dalam sebuah acara “Istanbul Maraton” atau yang disebut dengan marathon “Rabi’ah” pada hari minggu dengan slogan “kita akan lari untuk Mesir dan Suriah”. Acara ini diselenggarakan untuk menarik perhatian dunia terhadap tragedi yang sedang terjadi di Mesir dan Suriah.
Para peserta akan mengenakan kaos bergambar symbol “rabi’ah”, dan akan melewati jarak 43km melewati jembatan “Bosphorus” yang menghubungkan kawasan Asia Istanbul dengan Eropa.
Menurut surat kabar Turki “World Buletin”,”lembaga-lembaga non-pemerintah di Istanbul yang menolak kudeta Militer di Mesir akan lari pada hari minggu ini untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap tragedi di Suriah dan Mesir”.
Surat kabar tersebut juga menyebutkan bahwa acara ini merupakan pesan yang sangat kuat kepada kudeta dan kedzaliman yang telah menodai hak asasi manusia.
Ahmad Yusuf, wakil dari Ikhwanul Muslimin di Turki mengatakan,”pemerintah kudeta sebenarnya khawatir dengan segala pergerakan yang dilakukan oleh para atlet,” melihat dimana pemerintahan kudeta beberapa waktu lalu telah melarang atlet sepakbola dan kungfu karena mengangkat symbol “rabi’ah” .
Ia menyebut bahwa Perdana Menteri Turki “Recep tayyip Erdogan adalah salah satu orang yang pertama kali berdiri melawan rezim Suriah dan melawan kudeta militer di Mesir dan yang pertama kali menganggkat symbol “Rabi’ah” serta “menyerang” pemerintah kudeta beberapa kali. (hr/im)