Dukung Syiah Houthi, Aljazair Dan Irak Tolak Berkoalisi Dengan Sunni-Arab

Saudi air forceEramuslim – Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaafari, menyatakan penolakan negaranya terhadap operasi “sabuk badai” yang dipimpin oleh Arab Saudi, karena dianggap sebagai demiliterisasi terhadap perbedaan politik.

Pernyataan ini dilontarkan Ibrahim al-Jaafari menjelang pertemuan KTT para menlu negara-negara Arab yang diselenggarakan di ibukota Kairo mulai hari Kamis (26/03) kemarin.

Dalam pernyataannya di depan wartawan, Ibrahim al-Jaafari mengatakan, “Kami akan selalu berpegang dengan solusi politik damai, dan Irak akan bekerja keras melalui KTT Arab untuk menyelesaikan krisis di Yaman,” seperti dilansir kantor berita Aljazeera.

Sementara itu senada dengan Irak, menlu Aljazair, Ramtane Lamamra, menyatakan bahwa negaranya tidak akan mengambil bagian dalam operasi militer “sabuk badai” terhadap pemberontak Syiah Houthi.

Aljazair menganggap kelompok Syiah Houthi memiliki peran kunci dalam proses perdamaian di Yaman, dan menyerukan dialog politik antar kelompok yang berkonflik di Yaman.

Arab Saudi bersama 9 negara koalisi regional mulai melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah Houthi di ibukota Sana’a, pada Kamis pukul 00.00 waktu Riyadh.

Sebanyak 179 pesawat tempur dari 10 negara dikabarkan ikut ambil bagian untuk menghabisi pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran. (Rassd/Ram)