Eramuslim.com – Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengumumkan pada tanggal 6 Juni bahwa Madrid akan bergabung dengan kasus gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh ‘Israel’ melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
“Kami membuat keputusan ini sehubungan dengan berlanjutnya operasi militer di Gaza. Kami juga mengamati dengan keprihatinan yang sangat besar terhadap perluasan konflik regional,” kata Albares dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (06/06).
Ia menekankan bahwa keputusan ini diambil karena “komitmen Spanyol terhadap hukum internasional.”
“Satu-satunya tujuan kami adalah untuk mengakhiri perang dan untuk maju dalam penerapan solusi dua negara,” kata Albares.
Namun demikian, Albares menolak untuk berbicara tentang apakah pemerintahnya menganggap bahwa ‘Israel’ melakukan genosida di Gaza, dan mengatakan bahwa mendefinisikan kejahatan ini “adalah tugas pengadilan.”
Afrika Selatan mengajukan kasusnya terhadap Israel di ICJ pada bulan Januari, menuduhnya melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Jumlah korban tewas akibat serangan selama delapan bulan, yang dimulai pada bulan Oktober, telah melampaui 36.500 orang, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Sedikitnya 10.000 korban lainnya diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan. Selain itu, badan-badan PBB memperingatkan bahwa satu juta orang Palestina menghadapi kematian akibat kelaparan pada pertengahan Juli jika ‘Israel’ terus mencegah masuknya bantuan kemanusiaan.
Beberapa negara lain, termasuk Kolombia, Meksiko, Chili, Mesir, dan Turkiye, telah mengumumkan dalam beberapa bulan terakhir ini untuk bergabung dengan Afrika Selatan.
Pengumuman dari Madrid pada hari Kamis datang satu minggu setelah Spanyol, bersama dengan Irlandia dan Norwegia, secara resmi mengakui Negara Palestina. Hal ini juga mengikuti deklarasi oleh Wakil Perdana Menteri Kedua Spanyol Yolanda Díaz yang mengatakan: “Palestina akan bebas dari sungai ke laut.
Langkah-langkah tersebut membuat entitas Zionis menuduh pemerintah Spanyol melakukan “antisemitisme” dan melarang konsulat Spanyol di Yerusalem untuk memberikan layanan kepada warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Bulan lalu, Spanyol juga mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengizinkan kapal-kapal yang membawa senjata untuk ‘Israel’ singgah di pelabuhan-pelabuhannya.
(Hidayatullah)