Dukung Pembantaian Umat Muslim, Myanmar Tolak Utusan HAM PBB Untuk Rohingya

Muslim Rohingya children are seen at the Bawdupha Internally Displaced Persons (IDP) camp on the outskirts of Sittwe, the capital of Myanmar's western Rakhine state on November 2, 2012. Crammed into squalid camps, thousands of people who fled communal violence in Myanmar face a deepening humanitarian crisis with critical shortages of food, water and medicine, aid workers say.  AFP PHOTO/ Soe Than WIN        (Photo credit should read Soe Than WIN/AFP/Getty Images)
Muslim Rohingya children are seen at the Bawdupha Internally Displaced Persons (IDP) camp on the outskirts of Sittwe, the capital of Myanmar’s western Rakhine state on November 2, 2012. Crammed into squalid camps, thousands of people who fled communal violence in Myanmar face a deepening humanitarian crisis with critical shortages of food, water and medicine, aid workers say. AFP PHOTO/ Soe Than WIN (Photo credit should read Soe Than WIN/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Delegasi Hak Asasi Manusia PBB, Yanghe Lee, mengungkapkan kekecewaannya atas penolakan pemerintah Myanmar untuk mengizinkan delegasi PBB mengunjungi pengungsi Muslim Rohingya.

Dalam keterangannya pada hari Jum’at (07/08) kemarin, Yanghe Lee mengatakan, “Sulitnya birokrasi dan alasan berbelit dari pemerintah Myanmar memaksa delegasi PBB mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan pengungsi Muslim Rohingya.”

Yanghe Lee menambahkan, “Selain menolak kunjungan delegasi PBB ke Muslim Rohingya, pemerintah Myanmar juga tiba-tiba membatalkan sejumlah wawancara khusus dengan beberapa pejabat senior di menit terakhir.”

Hingga kini Muslim Rohingya menjadi pengungsi asing ditanah kelahiran mereka sendiri, setelah pemerintah diktator Budha menjadikan warga Rohingya sebagai musuh bersama. (Skynewsarab/Ram)