Eramuslim.com – Kementerian Luar Negeri Turki pada Jumat memanggil duta besar Denmark, Danny Annan, buntut dari pembakaran bendera Turki dan Al-Quran di negara Eropa tersebut, lansir Daily Sabah (14/04/2023).
Dalam pernyataannya, Kemenlu mengutuk keras serangan terhadap kitab suci umat Islam dan bendera Turki. Menurutnya, “serangan keji” berkedok kebebasan berekspresi semacam itu tidak dapat diterima.
Kepada dubes Denmark, kementerian menyampaikan sikap Ankara terhadap serangan tersebut dan menegaskan bahwa Turki akan melanjutkan upaya pada platform multiteral untuk melawan serangan serupa di tengah melonjaknya Islamofobia dan Xenofobia di Eropa.
Kementerian juga juga mengatakan kepada dubes bahwa tindakan seperti itu dikutuk oleh semua Muslim di dunia dan bahwa Denmark telah mengabaikan keprihatinan miliaran orang.
Terakhir, Turki juga mendesak Denmark untuk mencegah provokasi semacam itu dan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegahnya di masa depan.
Sebuah kelompok anti-Muslim sayap kanan yang disebut “Payrioterne Gar Live” membakar Al-Quran dan bendera Turki di depan kedutaan Turki di Kopenhagen. Mereka juga membentangkan plakat dan meneriakkan slogan-slogan anti-Muslim pada hari Jumat.
Serangan serupa terjadi di depan kedutaan pada 24 dan 31 Maret.
(Hidayatullah)