3. Memohon maghfiroh dan makfaroh. Diampuni semua dosa, ditutup semua kesalahan oleh Allah swt serta diwafatkan secara husnul khotimah, dengan mengimani Rosul-Nya, mengikuti sunnahnya, dan meneladani akhlaknya serta menjalin kebersamaan dengan orang-orang yang baik.
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ
الْأَبْرَارِ [آل عمران : 193]
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.
4. Memohon agar diberi semua yang dijanjikan oleh Alloh swt kepada para rosulNya serta tidak dihinakan pada hari kiamat.
رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ [آل عمران : 194]
Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.”
Adapun yang dijanjikan oleh Alloh swt kepada para rosuNya adalah :
1.Salam (al-Quran surat as-Shooffat 79,109,120,dan 130), yaitu diwafatkan oleh malaikat dengan cara yang baik, hidup sejahtera di sorga dengan rahmat Allah swt, serta disambut dengan hormat olehNya para malaikat dan penghuni sorga (al-Quran surat an-Nahl 32, Yasin 58, al-An’am 54, Yunus 10, dan Ibrohim 23)
2. Ditempatkan di sorga yang paling tinggi.
Ketika sakit keras dalam sakaratul maut menjelang wafatnya, Rosululloh saw berdoa :
اللهم! الرفيق الأعلى
Allohumma! Ar-Rofiyqil a’la
Ya Allah, tempatkanlah aku bersama teman (yang ditempatkan di tempat) yang paling tinggi (Hadis riwayat Bukhori dari Aisyah ra)
Ummu Anas ra mendatangi rosululloh saw dan berkata :
جَعَلَكَ الله فِي الرَّفِيقِ الأَعْلَى مِنَ الْجَنَّةِ وَأَنَا مَعَكَ
“Semoga Allah memasukkanmu kedalam ar-rofyqil a’la di sorga dan aku bersamamu!” Rosululloh saw bersabda : آمِينَ “Semoga Alloh mengabulkan doamu!” Kemudian Ummu Anas ra berkata lagi :
يَا رَسُولَ الله عَلِّمْنِي عَمَلاً صَالِحًا أَعْمَلُهُ
“Wahai rosululloh, ajarakan kepadaku amal sholih yang akan aku amalkan!” Rosululloh saw bersabda :
أَقِيمِي الصَّلاَةَ ، فَإِنَّهَا أَفْضَلُ الْجِهَادِ ، وَاهْجُرِي الْمَعَاصِيَ ، فَإِنَّهَا أَفْضَلُ الْهِجْرَةِ ، وَاذْكُرِي الله
كَثِيرًا ، فَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى الله أَنْ تَلْقِيهِ بِ
Dirikan olehmu sholat karena ia jihad paling utama, jauhi maksiat karena ia hijrah paling utama, dan berdzikirlah kamu kepada Alloh
karena amal yang paling dicintai Alloh kamu bertemu denganNya dengannya(berdzikir kepadaNya) (HR. THobrony)
Robi’ah bin Ka’ab al-Aslamy ra membawakan air untuk berwudhu dan keperluan Rosululloh saw. Kemudian beliau saw bersabda : سلني “Mintalah padaku!” Robi’ah berkata : مُرَافَقَتُكَ فِي الْجَنَّةِ “Aku ingin menemanimu di sorga!” Beliau saw bertanya أَوَ غَيْرَ ذَلِكَ ؟ “masih ada yang lain?” Robi’ah menjawab هو ذاك “Hanya itu!” Maka beliau saw bersabda :
أَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
“Bantulah aku olehmu dengan memperbanyak sujud”(Hadis riwayat Nasai)
3. Diselamatkan ketika berdakwah
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (68) قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
[الأنبياء : 68 ، 69]
Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak”. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”.
4. Sukses dalam berjihad meraih kemenangan dan berakhir bahagia
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى
اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ
آمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ [الصف : 14]
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
5. Hidup dalam ridho Alloh swt.
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا (26) إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ
وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا [الجن : 26 ، 27]
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(kl/kf)
Penulis: Drs. Ade Enjang