Eramuslim.com – Kementerian Wakaf dan budaya Kurdistan Irak memutuskan untuk melarang sejumlah buku karangan Syeikh Islam Ibnu Taymiyyah dan Nasrruddin Albanni beredar di wilayah Kurdistan Irak dengan alasan menghasut kepada tindakan kekerasan dan ekstremisme.
Dalam keterangan Menteri Wakaf dan budaya Kurdistan Irak Mariwan Naqshbandi pada hari Minggu (10/05) kemarin menyatakan bahwa pelarangan dibuat untuk melindungi kaum muda yang rentan terhadap ideologi ekstrimis, meskipun mendapat protes keras dari ulama Kurdi.
Sementara itu Partai Uni Patriotik Kurdistan yang dipimpin oleh mantan Presiden Jalal Talabani mendukung penuh keputusan tersebut guna melindungi kaum muda Kurdistan dari ideologi Negara Islam.
Tercatat sejumlah buku karya sejumlah buku karangan Ibnu Taymiyyah dan Nasrruddin Albanni beserta sejumlah ulama besar Arab Saudi seperti Muhammad bin Shalih, Abdul Aziz bin Baz dan Saleh Fawzan masuk dalam buku-buku yang dilarang beredar pemerintah Kurdistan Irak. (Rassd/Ram)
