Eramuslim – Milisi bersenjata Syiah Houthi dilaporkan berhasil menguasai kamp pasukan khusus tentara Yaman pada Rabu (25/02) pagi, setelah sebelumnya Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi mengumumkan kelompok Syiah ini sebagai teroris pada Selasa (24/02) malam.
Seperti dilansir kantor berita Reuters menyatakan bahwa sedikitnya 10 orang tewas dalam benterokan yang berlangsung 6 jam sejak selasa malam di pinggiran ibukota Sana’a tersebut.
Menurut sumber pasukan khusus Yaman mengatakan, “Pertempuran bermula ketika milisi Syiah Houthi menembaki kamp dengan senjata Berat.”
“Kami memutuskan untuk mundur dari kamp pada Rabu Dini hari, setelah mereka berhasil menguasai daerah yang paling penting dari kamp,” tambah sumber tersebut.
Sejumlah pengamat menyatakan bahwa aksi ini merupakan persiapan milisi Houthi menghadapi serangan darat suku-suku Yaman, setelah pada hari Selasa kemarin Presiden Abed Rabbo mengeluarkan kepres yang menyatakan kelompok Syiah ini sebagai teroris.
Sementara itu menanggapi kepres tersebut, kelompok Syiah menyatakan bahwa Presiden Abed Rabbo telah kehilangan legitimasinya sebagai kepala negara dan memperingatkan semua yang berhubungan dengan dia sebagai buronan.
Setelah berhasil kabur dari tahanan rumah milisi Houthi di ibukota Sana’a pada akhir pekan lalu, Presiden Abed Rabbo memutuskan menarik surat pengunduran dirinya pada Selasa kemarin, dan menyatakan akan menjalankan tugas kepresidenan dari wilayah selatan Yaman. (Skynewsarabia/Ram)