Eramuslim.com – Lembaga negara yang mendistribusikan mayoritas bantuan di Turkiye telah menolak memberikan bantuan kepada Muhajirin Suriah yang ikut terkena dampak gempa bumi pada awal Februari, sebagaimana dilaporkan Syria Direct pada hari Rabu (1/3/2023).
Berbicara kepada Syria Direct, seorang Muhajirin Suriah bernama “Bilal” mengatakan bahwa polisi Turkiye mengawal keluarganya dan puluhan Muhajirin lainnya keluar dari tempat penampungan di Mersin yang dijalankan oleh Otoritas Manajemen Kebencanaan Turkiye (AFAD), dengan alasan bahwa penampungan itu disediakan hanya untuk warga Turkiye.
Saat Muhajirin Suriah meninggalkan tempat penampungan tersebut pada tanggal 10 Februari, Bilal melihat seorang jurnalis Turkiye berbicara di depan kamera dan mengklaim bahwa pengungsi Suriah diusir karena telah menghancurkan furnitur di tempat penampungan.
Ketika mereka pergi ke pusat AFAD di Mersin keesokan harinya, orang dari AFAD berkata, “Kalian orang Suriah, kalian sudah mengambil semuanya, bantuan ini untuk orang Turkiye. Kembalilah dalam lima hari lagi,” kenang Bilal.
Sikap terhadap para Muhajirin yang menyelamatkan diri dari peperangan di Suriah berangsur-angsur mengeras di Turkiye; karena jumlah pendatang baru kian membengkak selama beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, mereka disambut dengan tangan terbuka, simpati, dan kasih sayang,
Ketegangan antara warga Turkiye dan Muhajirin Suriah tak jarang berkobar, di mana para Muhajirin disalahkan atas banyak masalah sosial dan ekonomi di negara itu.
Kebencian dan tekanan terhadap pengungsi dan imigran telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Media Turkiye, baik pro-pemerintah terlebih dari oposisi, telah mengobarkan dan mengeksploitasi api kebencian terhadap orang-orang yang mencari perlindungan di Turki.
Sentimen anti-migran juga diungkapkan oleh politisi oposisi, termasuk Umit Ozdag, pemimpin Partai Kemenangan (ZP). Pada bulan Januari, Ozdag meluncurkan kampanye baru yang dinamai “Bus ke Damaskus” yang bertujuan untuk mendeportasi para Muhajirin Suriah dari Turkiye.
Selain Ozdag, Partai Rakyat Republik (CHP) juga terkenal dengan retorika anti-pengungsinya. Pemimpin CHP, Kemal Kilicdaroglu, berjanji untuk mengirim semua Muhajirin Suriah kembali ke tanah air mereka jika partainya berkuasa.
[sumber: Sahabat Al-Aqsha]