Dicemooh Jadi Mualaf, Perjuangan Bule Kenalkan Islam Bikin Haru

Saat ayahnya meninggal, bahkan tujuh tahun setelahnya, sang ibu masih membencinya karena memeluk agama Islam. Tiap kali ibunya melihat ia beribadah, akan ada kata makian dan umpatan yang keluar dari bibirnya.

“Bahkan masih beri komentar pedas saat saya shalat ‘kenapa kamu bersujud di tanah?’,” kata Julie menirukan sang ibu.

Nasib berkata lain. Sang ibu pun mengidap penyakit kanker. Hingga saat kondisinya makin lemah, Julie selalu menemaninya di rumah sakit.

Beruntung, dokter yang merawat beragama Islam dan mengubah perspektif pada ibu Julie mengenai Islam.

Kala itu, ibunya mulai melihat sudut pandang berbeda bahwa muslim membuat orang jadi sangat ramah dan peduli.

“Pada akhirnya dia sadar bahwa beberapa orang bersikap kasar dan baik. Memang tidak berkaitan dengan agama tapi agama membantu (sikap itu),” tuturnya.

Kondisi sang ibu yang makin melemah, membuat Julie harus menemani sepanjang waktu, termasuk saat masuk waktu sholat. Saat itu, sang ibu yang melihat Julie sholat, tak lagi berkomentar pedas.

Sebaliknya, sang ibu yang merintih kesakitan meminta Julie memohonkan doa pada Yang Maha Kuasa atas penyakitnya.

“Itu adalah tahun yang berat. Saya harus berhati-hati dalam perkataan. Karena meski Islam itu sempurna tapi tidak dengan orangnya. Kita sering khilaf,” papar Julie.

[Viva]