Eramuslim – Meskipun dapat dibilang tertinggal jauh dalam inovasi teknologi persenjataan di dunia, militer Mesir diketahui juga ikut mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak, seperti dilansir surat kabar The Washington Post.
Selain pernah digunakan untuk mata-mata penduduk Jalur Gaza di dekat perbatasan Rafah, pemerintah kudeta militer juga menggunakan pesawat ini untuk melakukan pengepungan terhadap warga Mesir di wilayah Rafah, sebelum akhirnya mendirikan zona peyangga sejauh 1 kilometer dari perbatasan Rafah-Jalur Gaza.
Dengan daya terbang mulai dari 23 jam diatas udara Mesir kini memiliki sejumlah drone buatan dalam negeri, dari tipe untuk kegiatan mata-mata hingga unit taktis serbu yang berkerjasama dengan negara mitra.
Kapan Mesir mulai mengembangkan teknologi pesawat tanpa awak ?
Surat kabar The Washington Post mengungkapkan bahwa pemerintah kudeta militer Mesir mulai mengembangkan teknologi pesawat tempur tak berawak pada bulan Mei tahun 2013 lalu, untuk memproduksi drone surveilans dari model ASN-209 atas lisensi dari Cina.
The Washington Post dalam laporannya menyatakan bahwa 90 persen teknologi pesawat tanpa awak yang diproduksi oleh Mesir sama persis seperti teknologi milik Cina, mulai dari pesawat drone sederhana sampai berteknologi tinggi seperti “Sword of Darkness” yang mirip dengan drone “Avenger” milik Amerika. (Rassd/Ram)