Jurnalis Suriah Ahmad Zidan Muwaffaq, telah mengungkap tentang kondisi revolusi Suriah yang kini telah berubah menjadi perang dalam rangka pembebasan rakyat, dan para pejuang revolusi saat ini di tuntut untuk menyiapkan kondisi lapangan, dan menyiapkan hukum perundangan yang dapat membantu perjuangan baru tersebut..
Zidan menyatakan dalam sebuah artikel di salah satu surat kabar Arab bahwa revolusi Suriah telah berakhir sejak tahun kedua dari kelahirannya, di tandai dengan pengumuman Teheran, Hizbullah, Milisi sektarian, Lebanon, Irak, Afganistan serta Pakistan untuk ikut masuk terlibat dalam konflik serta berdiri bersama pemerintahan Tiran di Suriah melawan para pejuang Suriah yang seharusnya menjadi rakyatnya, bukan musuh.
Dia menambahkan bahwa sejak masuknya pasukan asing pada jalur revolusi suriah sebenarnya itu mnjadi tahap baru dari konflik ini, dimana musuh bukan lagi Tiran Suriah melainkan revolusi itu sendiri, artinya pasukan asing itu telah menjadikan rakyat Suriah sebagai musuh mereka yang harus di perangi. Begitu pula hal nya rakyat Suriah,gerakan revolusi tidak lagi terfokus bergerak menghancurkan kuasa Tiran melainkan berubah menjadi perang melawan Rusia, Iran dan sekutunya. Hal inilah menurut Zidan menjadikan revolusi Suriah sudah bukan lagi menjadi gerakan revolusioner untuk meruntuhkan Tiran melainkan berubah menjadi perjuangan merdeka dari penjajah baru di tanah Suriah, yaitu Rusia, Iran serta sekutunya.
Dan terakhir, Ahmad Zidan menyimpulkan, “yang dituntut dari oposisi Suriah saat ini adalah mengambil perjuangan tahap baru ini, yaitu fase perang dalam rangka membebaskan rakyat, kemudian menyiapkan situasi lapangan serta hukum perundangan yang mendukung perjuangan itu, serta menyiapkan segala hal untuk itu yang akan di sodorkan kepada Negara-negara tetangga, Negara saudara, dan dunia seluruhnya, hingga mereka tersadar bahwa Rakyat Suriah sedang berjuang demi kebebasan mereka di Negara sendiri (hr/Im)