Asosiasi konservasi alam Mesir, mengutuk tindakan aparat berwenang yang menangkap dan menahan seekor burung atas tuduhan mata-mata di provinsi Qena.
Dalam penyataan resmi yang dikeluarkan oleh otoritas Mesir hari minggu kemarin, menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap dan menahan seekor burung bangau atas tuduhan memiliki alat mata-mata di atas tubuhnya.
Asosiasi perlindungan hewan yang mendapati berita tersebut kemudian mendatangi kantor polisi dimana burung itu ditahan, dan menjelaskan bahwa perangkat tersebut milik peneliti dari Hongaria untuk melacak rute migrasi burung, akan tetapi alasan tersebut ditolak aparat berwenang dengan alasan penyelidikan lebih lanjut.
Jubir keamanan Qena menegaskan bahwa “asosiasi konservasi alam Mesir dan peneliti asal Hongaria dituduh bertanggung jawab atas tertangkapnya burung bangau tersebut, hingga penyelidikan berakhir.”
Pejabat tersebut menambahkan, “Direktur keamanan Qena mengumumkan akan melepaskan burung tersebut setelah mendapat laporan penyelidikan akhir dari Komite Kedokteran Hewan Mesir.” (rassd/Zhd)