Di tengah rasa frustasi pemerintahan kudeta, pihak berwenang Mesir kembali membuat gebrakan yang menghebohkan dunia internasional. Pihak berwenang Mesir yang terus melakukan penangkapan terhadap warganya yang menolak kudeta militer, kini bukan lagi menargetkan orang dewasa saja yang ditangkap.
Fatimah Atta, anak perempuan berumur 6 tahun juga ikut digelandang pihak keamanan Mesir pada hari Senin malam (09/09), ketika akan ikut berunjuk rasa bersama keluarganya di salah satu sudut kota Kairo.
Dalam penuturannya kepada koresponden Rassd,Fatimah Atta menceritakan kembali kisah dirinya dan keluarganya, “ketika dalam perjalanan bersama kedua orang tua saya, dan kakak-kakak saya untuk ikut unjuk rasa menuntut kembalinya Presiden Muhamad Mursi. Ketika melewati sebuah pos pemeriksaan di distrik Tagammu Khomis,pihak keamanan yang mendapati kami sekeluarga akan pergi berdemo langsung menahan seluruh penghuni kendaraan.”
Dengan aksen kekanak-kanakan , Fatimah mengatakan, “mereka menyeret paman driver, Mama yang berada di kursi depan, di hadapan mata saya.”
Fatimah ditahan pihak keamanan selama 30 jam lamanya, dimulai sejak pukul 06.00 sore sampai hari rabu pukul 00.00 waktu Kairo.
Meskipun akhirnya seluruh anggota keluarga Fatimah dibebaskan dari penahanan, akan tetapi persatuan pengacara Mesir marah akan sikap pihak berwenang Mesir yang tetap meneruskan berkas dakwaan terhadap kakaknya, Abdul Rahman Atta ( 12 tahun ), kepada pihak kejaksaan Mesir.
Dalam ungkapan terakhirnya Fatimah mengatakan, “ saya tidak takut dan akan pergi lagi ke medan unjuk rasa, bahkan jika polisi menangkap saya untuk kedua kali, saya tidak takut.” (Aljazeera/Zhd)