Direktur Negara untuk urusan Air di kota Khartoum, Jaudatullah Utsman, menyatakan bahwa negaranya siap untuk mengekspor air segar ke negara-negara Teluk di masa depan tergantung pada debit air yang dihasilkan dari Sungai Nil, seperti dilansir saluran televisi MBC Saudi.
Langkah ini dilakukan untuk mencari dana segar bagi Departemen urusan Air Sudan, setelah mengalami kekurangan dana untuk biaya operasional.
Dalam keterangannya, Jaudatullah Utsman, mengatakan “setiap bulannya kami menghabiskan 17 juta Pound Sudan untuk aktivitas pemompaan air bersih dari sungai nil, sekitar 4 juta Pound hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik.”
Dalam studi yang dilakukan pemerintah Saudi pada Desember 2013 lalu, memungkinkan pembangunan proyek percontohan exspor air bersih dari Sudan ke Saudi untuk mengisi pasokan air di wilayah Najran yang kini kian berkurang.