Pemerintah kudeta militer kembali membuat gebrakan terbaru dalam sistem pendidikan di Mesir, khususnya di universitas Al Azhar. Kali ini pemerintah Sisi berencana menutup komplek tempat tinggal murah yang disediakan Al Azhar sejak zaman raja Farouk terdahulu.
Dalam wawancaranya dengan saluran televisi CBC pada Selasa (02/09) malam, wakil rektor Universitas Al-Azhar, Taufiq Nuruddin, mengatakan “kami sedang mempelajari dua proposal terkait kampus universitas Al Azhar. Pertama adalah penggunaan sidik jari dan portal internet, dan yang kedua adalah penutupan kota komplek tempat tinggal murah bagi mahasiswa dan kompensasi finansialnya.”
Taufiq Nuruddin menambahkan “Kementerian Pendidikan juga telah memutuskan untuk mengurangi jumlah siswa di setiap universitas sebesar 30%, hal ini dikarenakan kurang layaknya beberapa bangunan kampus.”
Selain itu wakil rektor Universitas Al-Azhar ini juga menjelaskan bahwa menghadapi tahun ajaran baru, pihak universitas sedang mempersiapkan prosedur keamanan yang ketat dan berencana mengurangi jumlah mahasiswa dalam setiap kelasnya. (Rassd/Ram)