Dewan Ulama Libya Serukan Rakyat Dan Tentara Bersatu Hadapi Kelompok Mujahidin Ansar al-Sharia

Anshar LibyaSeperti di negara negara yang rakyatnya mayoritas Muslim, yang mengatasnamakan Dewan Ulama Libya (seperti MUI di Indonesia) yang biasanya mereka  pro terhadap pemerintahan , menyerukan masyarakat, aparat keamanan dan militer Libya untuk bersatu menghadapi kelompok mujahidin  Ansar al-Sharia, dan menyerukan kelompok yang dituding berafiliasi dengan organisasi Negara Islam (IS) tersebut untuk kembali bertobat kepada Allah.

Dalam pernyataan resminya pada hari Senin (01/12), Dewan Ulama Libya, menyatakan “barang siapa yang membunuh seorang Muslim, maka mereka adalah kaum kafir dan bukan termasuk golongan Ahlu Sunnah Wal Jamaah.”

Dewan Ulama Libya memfatwakan: “bagi siapa saja yang mendukung, membela, melindungi ataupun melakukan perbuatan yang mengakibatkan terhentinya kegiatan pemerintah yang sah dan legal adalah termasuk dari golongan tersebut.”

Dewan Ulama Libya menjustifikasi agar kelompok-kelompok ini untuk segera bertobat kepada Allah dan kembali ke Ahlu Sunnah Wal Jamaah, dan berhenti untuk mengkafirkan kelompok Muslim lainnya.

Selain itu, Dewan Ulama Libya meminta warganya untuk waspada akan upaya adu domba dan provokasi atas nama kelompok dan agama yang dapat menciptakan teror dan perang saudara di negara bekas pemerintahan kolonel Muammar Gaddafi.

Perlu diketahui bahwa pasca lengsernya kolonel Muammar Gaddafi tahun 2011 lalu, sejumlah kelompok bersenjata berupaya menjadikan Libya seperti Mesir, dengan kudeta yang dipimpin oleh Mayjen Khalifa Haftar. Dan siapa yang melawan kekuatan Mayjen Khaifa Haftar? Adalah mujahidin yang tergabung dalam Ansar Al Sharia (Almasryalyoum/Ram)