Eramuslim.com -Para dokter di garis depan wabah virus corona di China menghadapi tugas yang berat: menangani para pasien yang terus bertambah jumlahnya dan berisiko terinfeksi virus tersebut dikarenakan kurangnya alat pelindung dan masker.
Sejauh ini lebih dari 40 ribu kasus virus corona telah dilaporkan di China, dengan sekitar 44 persen dari kasus tersebut ada di kota Wuhan, yang menjadi pusat wabah virus corona yang pertama kali muncul pada Desember 2019 lalu.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (12/2/2020), para pekerja medis di Wuhan banyak yang kelelahan karena harus berurusan dengan ribuan kasus baru per minggu. Bahkan banyak dokter yang harus menemui pasien dengan mengenakan pakaian pelindung yang tidak semestinya, yakni terpaksa memakai ulang padahal seharusnya diganti secara reguler. Sebagian dokter bahkan memilih memakai popok sehingga mereka tidak perlu bolak-balik membuka pakaian pelindung saat ingin kencing.
Mereka (staf medis yang mengenakan pakaian pelindung) akan memakai popok, mengurangi jumlah air yang mereka minum dan mengurangi berapa kali mereka ke kamar mandi,” ujar Jiao Yahui, pejabat tinggi di Komisi Kesehatan Nasional China.
Dikatakan Jiao, beberapa dari mereka akan memakai pakaian pelindung yang sama selama enam atau bahkan sembilan jam, padahal seharusnya pakaian pelindung itu tak boleh dipakai lebih dari empat jam di bangsal karantina.