Eramuslim – Asisten Menteri Pertahanan Rusia, Nikolay Pascov, mengingatkan bahwa negaranya tidak akan berhenti menargetkan kelompok pejuang revolusi Suriah meskipun Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan penarikan sebagian besar kekuatan militer.
“Rusia akan tetap beroperasi di Suriah terhadap Negara Islam dan Jabhah Nusra, keduanya tidak termasuk dalam kelompok teroris yang menyetujui gencatan senjata sejak 27 Februari kemarin,” ujar Nikolay Pascov dalam pidato di acara pelepasan konvoi pertama jet tempur Rusia dari Bandara Humaimam di Latakia pada hari Selasa (15/03).
Nikolay Pascov melanjutkan, “Kami telah mendapat hasil positif dalam 5 bulan terakhir intervensi militer di Suriah, dan kami berharap ini akan dapat mendukung pencapaian kesepakatan akhir untuk mengakhiri perang bersaudara.”
“Masih terlalu dini untuk berbicara kemenangan atas terorisme. Dan Rusia akan terus memantau kondisi perkembangan terkini di Suriah,” ujar Nikolay Pascov.
Senin malem 14 Maret 2016, Presiden Vladimir Putin secara mendadak mengumumkan penarikan mundur militer Rusia dari Suriah, dalam rangka mendukung tercapainya perundingan damai rezim Syiah Assad dengan kelompok revolusi di Jenewa, Swiss. (Anatolia/Ram)