Eramuslim.com – Acara kelulusan megah yang digelar Universitas Michigan, Amerika Serikat pada Sabtu (4/5) diwarnai dengan aksi protes para pendukung Palestina.
Unjuk rasa itu dilakukan sejak acara wisuda dimulai di Stadion Michigan di Ann Arbor. Sekitar 74 orang, di antaranya menggunakan keffiyeh tradisional Arab beserta topi wisuda, berbaris di lorong utama menuju panggung wisuda.
Mereka meneriakkan seruan-seruan agar pihak universitas memboikot seluruh kerjasamanya dengan Israel yang diduga telah melakukan tindakan genosida di Jalur Gaza.
“Pemimpin kalian tidak boleh bersembunyi! Anda mendanai genosida,” teriak para demonstran sambil memegang poster bertuliskan: “Tidak ada universitas tersisa di Gaza”
Aksi itu juga diwarnai dengan protes dari para pendukung Israel. Mereka menerbangkan drone-drone yang membawa poster bertuliskan: “Kami mendukung Israel. Kehidupan orang Yahudi penting”
Para pejabat kampus mengatakan tidak ada seorang pun yang ditangkap, dan protes tersebut tidak mengganggu acara yang berlangsung selama hampir dua jam tersebut.
Polisi negara bagian mencegah para demonstran mencapai panggung dan juru bicara universitas, Colleen Mastony mengatakan personel keselamatan publik mengawal para pengunjuk rasa ke bagian belakang stadion, di mana mereka tidak rusuh hingga acara selesai.
“Protes damai seperti ini telah terjadi pada upacara wisuda Universitas Michigan selama beberapa dekade,” ujar Mastony, seperti dimuat Arab News.
Universitas telah mengizinkan pengunjuk rasa untuk mendirikan perkemahan di kampus, tetapi polisi membantu membubarkan pertemuan besar di acara terkait wisuda pada Jumat malam (3/5), dan satu orang ditangkap.
Michigan termasuk di antara kampus-kampus AS yang bersiap menghadapi protes pendukung Palestina, termasuk Universitas Indiana, Universitas Negeri Ohio, dan Universitas Northeastern di Boston.
Beberapa kampus telah mencapai kesepakatan dengan para pengunjuk rasa sehingga tidak mengganggu jadwal ujian dan penerimaan mahasiswa baru.
Banyak perkemahan telah dibongkar dan pengunjuk rasa ditangkap dalam tindakan keras polisi.
Associated Press mencatat setidaknya 61 insiden sejak 18 April di mana penangkapan dilakukan pada protes kampus di seluruh AS.
Lebih dari 2.400 orang telah ditangkap di 47 kampus perguruan tinggi dan universitas, Angka-angka tersebut didasarkan pada pelaporan Associated Press dan pernyataan dari universitas dan lembaga penegak hukum.
(RMOL)