eramuslim.com – Di saat berita yang menghebohkan tentang penolakan timnas Israel untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia U20 di Indonesia, puluhan ribu penduduk, termasuk yang tinggal di Tel Aviv, turun ke jalan-jalan untuk menyuarakan protes terhadap pemberhentian Menteri Pertahanan Yoav Gallant oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Setelah menteri menolak usulan perubahan sistem hukum negara.
Menurut sebuah laporan di situs web Guardian, Gallant meminta Netanyahu untuk menarik amandemen yang diusulkan, yang telah memecah belah rakyat Israel.
Baru-baru ini, Israel diguncang oleh gelombang protes terhadap proposal Netanyahu, yang dikatakan juga mengecewakan militer. Dikutip dari Suara.com jaringan Terkini.id.
Netanyahu bersikeras menerima proposal untuk mereformasi sistem hukum Israel, meskipun ada tentangan luas di negaranya, termasuk elit bisnis dan politik.
Gallant adalah anggota kabinet senior Likud pertama yang menentang rencana Netanyahu.
Telah dilaporkan bahwa langkah Gallant akan segera menyusul Menteri Kebudayaan Micky Zohar yang menyatakan bahwa partai Likud akan mendukung Netanyahu jika reformasi peradilan yang diusulkan ditarik.
Minggu ini, parlemen Israel akan memberikan suara mendukung rencana Netanyahu, yang jika diberlakukan, akan membatasi kekuasaan sistem hukum negara, termasuk Mahkamah Agungnya.
Protes massa Israel juga mendominasi media negara, termasuk Jerusalem Post dan Haaretz.
Dalam laporan berita hari Senin, Haaretz mengatakan bahwa selain gelombang protes yang meluas di ibu kota Tel Aviv, beberapa kritik terhadap Netanyahu telah muncul.
Pemimpin oposisi Yair Lapid melangkah lebih jauh dengan menyebut Netanyahu sebagai ancaman bagi Israel. Sementara mantan Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan Israel berada dalam bahaya terbesar sejak Perang Yom Kippur 1973.
Sementara itu, konsul jenderal Israel di kota Amerika, Asaf Zamir, mengumumkan pengunduran dirinya dari New York karena menentang rencana Netanyahu.
(Terkini)