Situs intelijen Israel, debka.com, mengungkapkan bahwa rekonsiliasi Qatar-Mesir yang dimotori oleh pemerintah Saudi pada hari Sabtu (20/12) kemarin telah mengorbankan Gerakan Perlawanan Palestina “Hamas”.
Dalam artikel terbitannya hari Minggu (21/12) kemarin, Debka mengungkapkan bahwa rekonsiliasi ini datang sesuai dengan keputusan yang diambil dalam KTT Gulf Cooperation Council yang diselenggarakan awal bulan Desember ini di ibukota Doha.
Debka mengungkapkan bahwa keputusan untuk meninggalkan dukungannya bagi Ikhwanul Muslimin diambil untuk menghindari pengucilan yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Mesir, dan mengungkapkan “tidak ada tempat bagi orang-orang tersebut di wilayah Teluk, dan kehadiran mereka tidak konsisten dengan keputusan hasil KTT,”ujar Sheikh Tamim.
Menurut situs Debka keputusan pengusiran ini datang setelah adanya penolakan Hamas atas proposal yang diajukan oleh pemerintah Riyadh untuk mendukung Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan memutuskan hubungan dengan Iran, dengan imbalan bantuan keuangan dan militer untuk organisasi dan rekonstruksi Gaza.
Disisi lain Hamas memutuskan untuk memperkuat hubungan dengan Iran dan Suriah. (Dostor/Ram)
