Dear Akhwat! Ini Tips Mendapatkan Ikhwan Terbaik Dari Al-Qur’an

Eramuslim – NABI Syu’aib (Syekh Madyan) akhirnya bertemu dengan lelaki baik yang diceritakan kedua puterinya setelah dibantu mengambilkan air sumur. Lelaki baik itu tak lain adalah Nabi Musa AS, lelaki kuat dan terpercaya. Lantas bagaimanakah kisah selanjutnya?

Perhatikan ayat al-Qur’an surat al-Qashash ayat 27 berikut ini: Allah SWT berfirman “Dia (Syeikh Madyan) berkata, Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik.”

Beberapa hikmah yang bisa dipetik dari ayat ini. Yang pertama adalah bahwa menawarkan puteri sendiri untuk dinikahi oleh lelaki baik adalah diperbolehkan. Jangan jadikan hal seperti ini sebagai aib. Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya akan ayat ini menegaskan kebolehan itu. Ini dipertegas dengan dawuh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya tentang bab menawarkannya seseorang akan puteri atau saudarinya untuk dinikahi orang baik. Lalu Imam Bukhari menceritakan kisah tentang Sayyidina Umar yang menawarkan puterinya, Hafshah, kepada Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Utsman agar untuk menikahinya.

Mencari orang baik untuk anak dan saudari kita adalah penting demi kebahagiaan dan keturunan yang shalih shalihah. Dari sisi mana seorang lelaki dinilai baik? Tentu dari sisi keberagamaannya, keimanannya dan akhlak atau budi pekertinya.