Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menuduh jejaring sosial Facebook, Twitter dan Youtube ikut serta atas penyebaran pemikiran ekstrimis dan tindakan teror.
Dalam wacananya, David Cameron berusaha meluncurkan kebijakan baru untuk memblokir keberadaan web jihad serta ekstrim, dan mengatakan “kami menghadapi tantangan baru untuk menyaring propaganda yang menargetkan pemuda Inggris, karena mereka mudah dipengaruhi.”
Cameron menuding sejumlah perusahan terkemuka enggan untuk bergabung dalam upaya memblokir konten-konten yangd apat menghasut par pemuda Inggris.
Tercatat Polisi Inggris telah menghapus 1000 foto dan klip video propaganda ekstrimis dalam satu pekan terakhi, “akan tetapi peran perusahaan Internet lebih berperan penting dalam hal tersebut,” ujar Cameron. (Dostor/Ram)