Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ustadz, bolehkah dana santunan yatim sebagiannya dikelolakan untuk usaha yang hasilnya tetap kita salurkan kepada anak yatim, sebab jika hanya diberikan begitu saja untuk menyantuni anak yatim manfaatnya kurang dirasakan. jika keadaannya terus menerus seperti itu dikhawatirkan punya ketergantungan pada belas kasihan orang saja.
Jika diperbolehkan, apakah diperkenankan juga mengambil operasional usaha itu dari dana yatim, seperti menggaji pegawainya dan sebagainya?
Demikian, Jazakumullah atas jawabannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Mengelola dana anak yatim adalah suatu amal yang mulia, karena dengan cara demiian, anak yatim akan mendapatkan jaminan sosial yang baik. Apalagi bila dikelola secara profesional.
Namun sebagai pengelola, ada baiknya bila kepada para dermawan yang telah menyisihkan uangnya, Anda membuat semacam proposal pola managemen yang anda inginkan, termasuk pengelolaan dana itu dengan baik, lalu anda presentasi di hadapan mereka. Ini kunci dari jawaban Anda.
Dengan keterbukaan ini, diharapkan anda mendapatkan kepercayaan yang lebih dari mereka. Karena mereka merasa aman dan yakin kalau dana mereka akan bertambah manfaatnya.
Dan tidak mengapa bila dalam proposal pengelolaan dana yatim untuk usaha itu, anda sertakan juga pengeluaran-pengeluaran yang logis dan masuk akal, seperti belanja kantor, gaji pegawai dan seterusnya. Asalkan RAB-nya logis dan masuk akal serta wajar, pasti para penyandang dana itu akan semakin percaya.
Al-quran telah menghalalkan kita memakan harta anak yatim, namun dengan syarat bahwa semua itu justru demi kepentingan anak yatim itu sendiri. Dan tentunya dengan besaran yang wajar.
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. (QS. Al-An’am: 152)
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’: 34)
Apalagi bila laporan rutin dan auditable dari anda tidak pernah absen, mereka insya Allah akan semakin bersemangat dan tentunya berterima kasih kepada anda. Bahkan mungkin saja bisa menjadi proyek percontohan buat daerah lain.
Jadi pada intinya, dana anak yaitm itu boleh saja digunakan untuk jenis usaha yang akan memberikan keuntungan berlipat kepada anak yatim. Asalkan dengan syarat:
1. Atas seizin dan sepengetahuan para donatur, bila uangnya bersumber dari para donatur. Dan Anda memang telah mendapatkan kepercayaan dari mereka.
2. Dibuatkan RAB dan cashflow yang masuk akal, murni, visible dan wajar.
3. Anda adalah orang yang cakap dalam berbisnis serta siap mengganti bila ada resiko kerugian.
4. Selalu memberikan laporan dan audit kepada para donatur serta jauhisikap berlaku curang atau tidak jujur. Karena sekali harta anak yatim termakan oleh anda di luar hak anda, maka kesialan akan menimpa anda.
Demiikian semoga hal itu tidak menyurutkan semangat anda, sebaliknya malah akan membuat anda semakin tertantang untuk membela hak anak yatim.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc