Eramuslim – Ditengah keputusan Putin untuk ikut serta dalam perang mendukung rezim Bashar Al Assad di Suriah sejak 30 September lalu, surat kabar Daily Telegraph mengungkapkan adanya alasan khusus mengapa negara bekas Uni Soviet tersebut ikut serta dalam kancah peperangan di Timur Tengah.
Menurut surat kabar kenamaan asal Inggris ini menyatakan bahwa ikut sertanya Rusia di Suriah adalah untuk mendongkrak kenaikan harga minyak mentah dunia yang kini berada di level di bawah 50 dolar AS perbarel, sekaligus menggagalkan kebijakan Washington untuk membangkrutkan Moskow.
Alasan ini diperoleh setelah penelitian mendalam oleh sejumlah analis militer, politik dan ekonomi Inggris serta Amerika Serikat terhadap tujuan final Rusia di Timur Tengah sejak terakhir kali turun tangan pada perang Afghanistan ditahun 1979.
Dalam studi tersebut para analis mendapatkan bahwa minyak mentah dan harganya memainkan peran penting dalam keputusan Kremlin untuk menggelar intervensi di suatu negara, ditengah dilemma Putin dalam menghadapi jatuhnya harga minyak yang direncanakan oleh sekutu pemerintah Washington di kawasan seperti Arab Saudi, UEA, Qatar dan Kuwait.
Perlu diketahui bahwa dalam perang Soviet 3 dekade yang lalu harga minyak dunia pernah mencapai level tertinggi sebesar 110 dolar AS per barel, meskipun Soviet saat itu mengalami kebangkrutan akibat kebijakannya tersebut. (Shorouk/Ram)