Surat kabar Inggris, Daily Telegraph, dalam laporannya mengenai kunjungan Menteri Pertahanan Rusia ke Kairo menyatakan bahwa Rusia kini sedang berusaha untuk merebut kekuasaan di Timur Tengah dari cengkraman pemerintah Washington.
Menurut Daily Telegraph, Rusia kini memiliki kesempatan untuk menancapkan taringnya di wilayah Timur Tengah melalui perjanjian status quo di Mesir, terlebih kini hubungan Amerika-Mesir sedang mengalami goncangan akibat pembekuan sementara bantuan militer Amerika ke Mesir akibat pembantaian di Medan Rabiah dan Nahdah Square 14 Agustus lalu.
Daily Telegraph menambahkan bahwa Mesir sedang berupaya untuk membeli peralatan militer Rusia untuk mengendalikan kerusuhan dalam negeri, dan digunakan dalam pertempuran melawan militan Islam di semenanjung Sinai. Dan nantinya kesepakatan penjualan senjata yang saat ini sedang dinegosiasikan antara Moskow-Kairo akan menjadi yang terbesar dalam dekade ini.
Selain itu, surat kabar Inggris ini juga mengungkapkan bahwa kunjungan kepala intelijen Rusia Mikhail Fradkov ke Kairo, untuk mendiskusikan kemungkinan membangun sebuah pangkalan militer Rusia di Mesir.
Daily Telegraph menyebut pemerintah Washington kini telah gagal dalam menjaga kekuasaannya di Timur Tengah, terutama tidak adanya campur tangan Washington untuk menyelamatkan Husni Mubarak pada tahun 2011, dan gagal menggulingkan Presiden Bashar al – Assad. Dan disaat yang sama Arab Saudi juga harus mempersiapkan dana untuk menutupi biaya militer Mesir yang sangat besar. (rassd/lndk)