Surat kabar Daily Mail Inggris mengungkapkan bahwa ledakan yang menargetkan kedutaan besar Mesir dan Uni Emirat Arab di Tripoli dilatar belakangi akibat kebencian kelompok Islam Libya atas kekejaman Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, dan pelayanan setia UEA terhadap Amerika Serikat.
Tercatat pemerintah Mesir telah menutup kedutaan besarnya di ibukota Tripoli sejak bulan Januari lalu, yang kemudian diikuti oleh UEA karena situasi keamanan yang terus memburuk di Libya pasca jatuhnya kolonel Muammar Gaddafi.
Perlu diketahui bahwa pemerintah Mesir mengirimkan sejumlah bantuan persenjataan kepada pasukan pemberontak Mayjen Haftar untuk membantu menggulingkan pemerintahan sah Libya. (Dostor/Ram)
