Eramuslim – Majalah bulanan asal Amerika Serikat, Counter Punch, menyebut adanya gejolak kuat dari aliansi antek era Presiden Mubarak yang terdiri dari para jenderal, ekonom, dan pialang kekuasaan untuk bersaing diantara mereka kembali dalam pemerintahan Mesir.
Dalam artikel yang ditulis oleh Carl Finamore dengan tema “Hantu Mubarak ingin kembali ke Mesir” mengungkapkan bahwa para antek Mubarak ini beringinan kuat untuk kembali berkuasa di Mesir paska kudeta militer pada 2013 lalu.
Akan tetapi dalam tulisannya, Carl Finamore menyebut langkah tersebut tidak mudah setelah militer Mesir memutuskan untuk tetap berkuasa penuh di Mesir paska kudeta militer 3 Juli 2013 lalu, dan melemahnya pengaruh 2 anak Husni Mubarak yang kini masih menjalani proses persidangan.
Menurut Carl ini bisa kita lihat dari kebijakan Presiden Badel Fattah Sisi mengangkat 17 orang gubernur dari 25 wilayah provinsi yang berasal dari kalangan militer.
Carl menyebut bahwa selama ini militer kerap berkerja dibelakang layar dalam panggung politik selama beberapa dekade terakhir, sebelum akhirnya muncul dalam lingkaran kekuasaan pada kudeta militer terhadap Presiden Muhammad Mursi.
“Ini dilakukan militer untuk menghindari tanggung jawab hukum atas pelanggaran yang telah dilakukan militer Mesir,” ujar Carl Finamore.
Perlu diketahui bahwa selain didukung oleh antek-antek Mubarak pada kudeta 2013 lalu, sejumlah negara Arab seperti UEA dan Arab Saudi juga turut membantu pihak militer (SCAF) dalam mendukung era kekuasaan mereka di Mesir. (Rassd/Ram)
——————
Artikel ini bekerjasama dengan Eramuslim Digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest
