Coca Cola dan Nestle Diboikot di Parlemen Turki gegara Dukung Israel

eramuslim.com – Parlemen Turki mencoret produk-produk Coca Cola dan Nestle dari restoran yang ada di kompleks gedung parlemen, terkait dugaan kedua perusahaan itu mendukung Israel dalam perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (8/11/2023), langkah itu tertuang dalam pernyataan resmi yang dirilis parlemen Turki dan keterangan seorang sumber yang menyebut langsung nama kedua perusahaan yang produknya diboikot.

Kedua perusahaan yang dimaksud belum memberikan tanggapan resmi atas langkah parlemen Turki tersebut.

Dengan langkah ini, maka produk-produk Coca Cola dan Nestle akan dihilangkan dari daftar menu restoran dan kafetaria di kompleks gedung parlemen Turki mulai Selasa (7/11) waktu setempat.

“Diputuskan bahwa produk-produk dari perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan kedai teh di kampus parlemen,” demikian bunyi pernyataan parlemen Turki, yang menyebut keputusan itu diambil oleh Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus.

Pernyataan resmi parlemen Turki itu tidak menyebut secara langsung nama produk yang dihapus dari daftar menu.

Namun seorang sumber di parlemen Turki menyebut produk minuman Coca Cola dan kopi instan Nestle menjadi produk yang dihapus dari menu.

Menurut sumber tersebut, keputusan itu diambil sebagai respons atas tuntutan masyarakat.

“Kantor Ketua Parlemen tidak tinggal diam terhadap kemarahan publik dan memutuskan untuk menghapus produk-produk perusahaan tersebut dari menu kafe dan restoran di parlemen,” sebut sumber tersebut.

Kedua perusahaan itu telah disebutkan dalam postingan media sosial dalam beberapa hari terakhir oleh para aktivis Turki yang menyerukan boikot terhadap barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mereka anggap mendukung Israel.

Pemerintah Turki dengan tegas mengkritik pengeboman Israel terhadap Jalur Gaza dan dukungan Barat untuk Israel. Selama sebulan terakhir, Israel terus membombardir Jalur Gaza untuk merespons serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Menurut otoritas Israel, sekitar 1.400 orang yang sebagian besar warga sipil tewas akibat serangan Hamas. Para pejabat Tel Aviv juga menyebut lebih dari 240 orang, yang tidak hanya terdiri atas warga sipil dan tentara Israel tapi juga warga negara asing, disandera oleh Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza.

Sementara laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut lebih dari 10.300 orang, sebagian besar warga sipil dan nyaris separuhnya anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

Ratusan ribu warga Turki turun ke jalanan beberapa waktu terakhir untuk memprotes serangan Israel terhadap Jalur Gaza. Protes untuk Israel juga marak disampaikan via media sosial.

 

(Sumber: Detik)

Beri Komentar