Surat kabar elektronik CNN mengungkapkan adanya dukungan kerajaan Saudi dalam agresi militer Israel ke Jalur Gaza pada 8 Juli lalu, yang sedikitnya telah menewaskan 1400 orang dan 5000 lainnya terluka.
Seperti dikutip CNN dalam wawancara duta besar Saudi di Britain Pangeran Mohammed bin Nawaf bin Abdulaziz dengan analis politik asal Inggris David Hirst mengatakan “Beritahu kami apa yang terjadi antara Pangeran Bandar bin Sultan dengan kepala Mossad Tamir Pardo di sebuah hotel di deraha Aqaba bulan November tahun 2013 lalu?”
David Hirst menambahkan “sebenarnya masalah Amerika tidak dengan musuh di kawasan tersebut, akan tetapi dengan sekutunya.”
“Secara nalar dan logika negara sahabat AS seperti Israel, Mesir, Arab Saudi, Yordania, dan Uni Emirat Arab berada dalam satu kubu ikut mendukung kudeta militer yang terjadi di Mesir 2013. Dan kemudian di ikuti dengan serangan terhadap Gaza selama periode tidak lebih dari 12 bulan melawan Qatar, Turki, Ikhwanul Muslimin dan Hamas di sisi lain,” tambah David Hirst.
Di akhir wawancaranya, David Hirst menyimpulkan “Menurut pengetahuan saya, penolakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menerima inisiatif perdamaian yang diajukan oleh Menlu Amerika Serikat, John Kerry, adalah karena adanya dukungan sekutu AS di Arab untuk melanjutan perang brutal ini.”
Perlu diketahui bahwa sebelumnya Dubes Saudi Pangeran Mohammed bin Nawaf membantah tuduhan David Hirst dan mengatakan “adalah bodoh dan upaya adu domba mengatakan bahwa Saudi mendukung agresi militer untuk menghabisi Hamas dan warga Gaza.” (Rassd/Ram)