China memang tidak melarang Islam secara terang-terangan dan mengaku menjunjung kebebasan beragama. Namun dalam praktiknya, kata Muhemet yang telah kabur dari negara itu, pemerintah China melarang warga Uighur menjalankan ibadah mereka sebagai umat Islam.
“Pada akhirnya, poinnya hanya satu: Agungnya Partai Komunis China, rendahnya kebudayaan Uighur dan majunya kebudayaan China,” kata Muhemet. (kumparan)