CIA Ungkap Kondisi Vladimir Putin Usai Rapat Dewan Keamanan PBB Digelar

eramuslim.com – Kondisi terbaru presiden Rusia, Vladimir Putin diungkap oleh CIA Amerika Serikat tak lama setelah diselenggarakannya Rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB merespon satu tahun Invasi Rusia – Ukraina.

Dikutip dari kantor berita Ria Novosti, Direktur CIA William Burns mengatakan pemimpin 70 tahun itu terlalu percaya diri pada kemampuan militernya untuk membuat Ukraina takluk.

Hal tersebut disampaikan Burns dalam sebuah wawancara televisi sebagaimana dimuat Linimasa mengutip dari kantor berita CBC pada Senin, (27/2/2023).

Burns memperingatkan konsekuensi jika Rusia menyebarkan senjata nuklir di Ukraina.

Menurutnya, Putin, cukup bertekad untuk terus melanjutkan perang, meski sudah banyak korban jiwa. Hal tersebut cukup mengecewakan banyak pihak karena merusak reputasi Rusia.

“Cukup mengecewakan,” ujar Burns.

Lebih lanjut, Burns mengungkapkan situasi Putin saat ini sangat percaya diri dengan kekuatan negaranya untuk melemahkan Ukraina.

“Saya pikir Putin, saat ini, sepenuhnya terlalu percaya diri dengan kemampuannya untuk melemahkan Ukraina,” jelasnya.

Bahkan, Putin termasuk meremehkan tekad AS untuk mendukung Ukraina hal itu disebabkan Putin mengira jika Amerika memiliki defisit anggaran.

Di kesempatan sama, Burns juga mengomentari Xi Jinping. Menurutnya, Presiden China itu terus mengawasi dengan ketat bagaimana perang berkembang.

“Saya pikir, dalam banyak hal, dia gelisah dan sadar dengan apa yang dilihatnya,” ujarnya menjelaskan Xi.

Keangkuhan Putin karena memakai sistem otoriter membuatnya berkuasa secara penuh, diwaktu yang sama itu juga bisa membuat kesalahan yang sangat fatal.

“Keangkuhan Putin sekarang telah membuat Rusia dalam sistem otoriter, ketika tidak ada yang menantang seorang pemimpin, Anda dapat membuat kesalahan besar,” jelasnya lagi.

Sebelumnya, AS memang percaya jika China sedang mempertimbangkan akan memberikan peralatan militer ke Rusia.

Namun, jika China memberi Rusia peralatan militer yang membantu perang, menurut Burns itu justru akan memperkeruh suasana seluruh dunia.

“Itu akan menjadi taruhan yang sangat berisiko dan tidak bijaksana, Itulah mengapa saya sangat berharap mereka tidak melakukannya,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah AS dikritik parlemen dari partai oposisi Republik, karena karena tidak mengirimkan jet tempur F-16 ke Ukraina.

Namun hal tersebut dibantah oleh Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, yang mengatakan jika AS memberi Ukraina bantuan militer yang diperlukan untuk merebut kembali wilayah yang direbut Rusia. [Suara]